Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis di mana terdapat dua musim yang dominan dan sangat berpengaruh khususnya terhadap bangunan, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Beberapa konstruksi bangunan adat seperti di Sulawesi dan Kalimantan menggunakan model rumah panggung karena dapat menahannya dari banjir saat musim penghujan tiba.
Lalu dengan model bangunan modern atau bukan bangunan adat, apa dampak yang akan terjadi terhadap bangunan saat musim penghujan tiba dan apa solusi yang sebaiknya dilakukan?
Dampak Musim Hujan Terhadap Bangunan
Musim hujan merupakan kondisi di mana meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dengan angka lebih besar dari biasanya. Musim hujan kerap menimbulkan masalah-masalah kritis seperti banjir, longsor, bahkan bangunan ambruk. Hal ini dapat disebabkan karena tidak kuatnya pondasi menahan serangan air yang berlebih. Adapun dampak lain dari adanya musim hujan terhadap bangunan adalah:
1. Tembok lembab dan berjamur
Saat tembok terus-terusan terkena air dengan intensitas yang cukup tinggi, air akan merembes ke dalam kemudian menciptakan kelembaban. Lembab dapat memicu tumbuhnya jamur sehingga tembok tidak lagi indah dipandang. Selain itu jamur-jamur itu akan terbang bersama udara ruangan sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan khususnya pernafasan.
Untuk menghindari terjadinya rembesan air juga jamur, ada baiknya material untuk membuat tembok adalah material beton karena beton memiliki ketahanan yang kuat terhadap air. Selain itu untuk menghindari tumbuhnya jamur, pakai juga cat epoxy dengan kemampuan anti airnya akan mencegah kelembaban di tembok sehingga tidak akan ada lagi jamur yang tumbuh. Harga cat epoxy di Rekonstruksi.com sangat variatif tergantung kualitasnya.
2. Tembok dan lantai retak
Saat air terus menerus memapari tembok dan lantai, kekuatan material akan berkurang sehingga akan terjadi kerusakan berupa keretakan. Keretakan ini harus segera ditangani dengan baik karena jika tidak, keretakan tersebut akan menciptakan keretakan baru yang lebih besar dan lebih parah.
Baca juga: USIR NYAMUK MUDAH DAN AMAN, INI CARA PASANG KASA NYAMUK
Keretakan karena hujan dapat juga disebabkan dari proses pembuatan tembok maupun lantai yang kurang kuat sehingga saat terkena hujan tembok dan lantai menjadi retak. Karena keretakan dapat diminimalisir atau tidak akan terjadi jika proses pembuatannya dilakukan dengan benar dan maksimal.
3. Atap bocor
Atap bocor dapat disebabkan oleh hujan disertai angin kencang yang membuat susunan genteng bergeser sehingga memungkinkan air masuk. Atap bocor pada gilirannya dapat menyebabkan tumbuhnya jamur juga. Oleh karena itu sebaiknya Anda menggunakan langit-langit yang mampu menahan air seperti langit-langit dari gypsum. Cara lain adalah dengan mengaplikasikan cat epoxy yang dapat menahan air. Cat epoxy banyak tersebar di pasaran, bahkan Anda juga dapat mendapatkan harga cat epoxy yang murah namun tentunya dengan mempertimbangkan kualitas yang diberikan.
4. Dinding keropos
Selain dinding yang mengalami keretakan, musim hujan yang menyebabkan kelembaban yang sangat tingg dapat berdampak pada dinding yang keropos di mana Ia akan terlepas bagian demi bagian sehingga menghilangkan estetika bangunan.
Dinding keropos pada akhirnya akan berdampak pada kekuatan bangunan, semakin banyak keropos yang dialami semakin tidak kuat bangunan dalam menopang bebannya.
5. Cat memudar
Cat yang terus menerus terpapar hujan pada akhirnya akan memudar atau luntur sehingga mengurangi keindahan bangunan. Solusi yang dapat Anda lakukan adalah dengan memasang kanopi yang lebih dari dinding agar dapat melindungi dinding luar dari sentuhan air hujan sehingga catnya tetap utuh. Selain itu gunakan juga cat yang memiliki kualitas yang bagus dalam mempertahankan warna.