5 Tips Membangun Kolam Renang Minimalis

Hargabangunanpromo.com – Tentu sangat menyenangkan jika memiliki kolam renang pribadi di rumah. Tanpa perlu repot pergi ke luar, kita bisa berolahraga bersama keluarga. Kolam renang juga bisa dijadikan sebagai sarana relaksasi dan menenangkan diri.

Kolam Renang Minimalis

Sayangnya, tidak semua rumah memiliki lahan yang cukup luas untuk dibangun kolam renang.  Apalagi di daerah perkotaan yang penduduknya terbiasa menggunakan jasa waterproofing Jakarta.  Tapi jangan pesimis dulu, karena ada juga loh desain kolam renang minimalis yang bisa mewujudkan impian kita untuk memiliki kolam renang pribadi.

Tips Membangun Kolam Renang Minimalis

Sesuai dengan namanya, kolam renang minimalis dibuat sesuai kebutuhan dan sangat mengutamakan fungsinya sebagai sarana berenang.  Dengan demikian, biaya pembuatan dan perawatannya pun lebih terjangkau dibanding kolam renang tipe lainnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan membangun kolam renang adalah ukuran lahan yang tersedia, sistem pengairan, hingga proses perawatan kolam.  Semua aspek harus dipenuhi agar tidak terjadi kesalahan yang berujung pada kerugian di masa depan, misalnya struktur kolam cepat rusak akibat tidak menggunakan jasa waterproofing membrane.  Berikut ini 5 tips yang bisa dijadikan acuan saat membangun kolam renang minimalis di rumah kita.

1. Pastikan Ukuran Kolam Tetap Ideal Untuk Berenang

Agar pergerakan di dalam kolam tetap nyaman, ukuran kolam harus memenuhi batas standar.  Setidaknya kolam harus tidak boleh berukuran kurang dari 6 x 2 m2.  Bentuk yang dianjurkan adalah bentuk memanjang.  Sedangkan lahan yang diperlukan minimal berukuran 8 x 2 m2.

Bagaimana jika lahan yang kita miliki ternyata tidak memenuhi ukuran tersebut?  Tenang, kita bisa membangun jenis kolam renang berarus.  Dalam kolam renang jenis ini,  pengguna kolam akan terasa seperti bergerak padahal sesungguhnya arus air kolam yang membuatnya bergerak di dalam air.  Apapun jenis kolam renang kita, sebaiknya gunakan jasa waterproofing Jakarta agar kolam tidak cepat rusak.

2. Gunakan Sistem Pengairan Skimmer

Dua jenis sistem pengairan kolam renang yang umum digunakan adalah sistem overflow dan sistem skimmer.  Jika kita menggunakan sistem overflow, diperlukan alat balancing tank  yang berfungsi mengatur sirkulasi air.  Alat ini memerlukan lahan yang lebar karena akan mengalirkan air hingga ke tepian kolam.

tepian kolam

Sedangkan sistem skimmer tidak memerlukan alat ini, sehingga air hanya berada di dalam area kolam.  Itulah sebabnya kolam renang minimalis lebih tepat jika menggunakan sistem skimmer.  Air kolam renang tidak perlu sering diganti sebab mesin penyaring yang didalam sistem pengairan akan otomatis membersihkan kolam.

3. Gunakan Material Bertekstur Kasar

Material bertekstur kasar wajib diletakkan di bagian atas dan pijakan kolam.  Sebab jika menggunakan pelapis lantai licin akan menimbulkan bahaya bagi pengguna saat akan naik ke permukaan.  Beberapa jenis material kasar yang bisa kita gunakan adalah batu hias, kerikil, atau keramik lantai dengan butiran kasar.  Untuk menambah estetika kolam, pilihlah motif material lantai yang unik juga elegan.  Jangan lupa untuk menambahkan lapisan lantai dari jasa waterproofing membrane yang umum digunakan untuk melapisi lantai kolam renang.

4. Tambahkan Tanaman Hias yang Tidak Gampang Rontok

Meski dibangun di atas lahan sempit, bukan berarti kolam renang terlihat gersang tanpa tanaman.  kita bisa hias area kolam menggunakan jenis tanaman hias yang rimbun namun daunnya tidak mudah rontok.  Sebab, dedaunan yang rontok tersebut berpotensi menjadi sampah yang akan mengotori kolam.

Sampah daun akan menyebabkan biaya perawatan bertambah sebab kolam harus sering dibersihkan. Tanaman-tanaman ini adalah tanaman yang bisa anda letakkan di area kolam renang yaitu kalatela, palem-paleman, dan tanaman dollar.  Kolam renang yang dilengkapi unsur tanaman akan lebih sejuk dan nyaman.

5. Tambahkan Klorin dan Cek Kadar PH Secara Berkala

Mesin pengering yang terdapat di dalam sistem skimmer memang memudahkan kita untuk tidak perlu lagi menguras kolam.  Namun, kita tetap harus mengecek kadar PH secara berkala.  Minimal seminggu sekali kita harus pastikan bahwa kasar PH air kolam di angka 7.  Tambahkan larutan HCL (asam) jika PH air terlalu tinggi (basa).  Sedangkan jika PH air terlalu rendah, kita bisa menambahkan soda ash agar kadar PH naik ke angka 7.

Setiap bulan kita juga harus menambahkan klorin sebanyak 3 kg untuk kolam renang berukuran 3 x 9 m2.  Klorin berguna untuk menjaga kondisi air agar tetap aman untuk kulit pengguna dan material penyusun kolam.  Jika banyak kotoran mengambang, gunakan soda abu agar kotoran mengendap ke dasar kolam dan lebih mudah dibersihkan.